Postingan

Diandra Dalam Lara

Diandra Dalam Lara By: Jania Nurdela Suara petir membangunkanku dari mimpi indahku di sepertiga malam, mimpi tentang semua anganku, tentang semua asaku untuk berjumpa kembali dengannya. Seseorang yang pertama kali membuka pintu hatiku saat aku baru saja memulai masa remajaku, dan hingga kini tahtanya di jiwaku tak pernah tergantikan oleh siapapun karena sejak awal aku jatuh hati kepadanya, aku telah memutuskan untuk menghibahkan sebagian ruang di hatiku untuk ia tempati selamanya. Adhikara, seorang laki-laki berketurunan Melayu Malaysia yang pernah tinggal di kota kelahiranku, Bogor. Dia adalah sosok laki-laki yang paling aku kagumi dalam hidupku setelah ayahku. Adhikara memiliki postur tubuh yang tinggi dan berisi seperti kebanyakan lelaki remaja lainnya, kulitnya sawo matang mendekati putih seperti kebanyakan orang melayu, wajahnya selalu berseri, bibirnya selalu tersenyum ramah pada siapapun, matanya selalu berbinar, dan memiliki pandangan yang tajam, mata yang selalu ku

Serpihan di Atas Langit

Temaram cahaya bintang selepas senja, mengiringi dedaunan yang kian menjadi arang. Tak setetespun air turun dari langit melepas dahagaku, menyembuhkan sesakku dan mendinginkan hatiku yang kian lama kian terbakar oleh nyala kegelisahan. Gelisah yang tak tau dari mana datangnya seakan menghantui aku, aku yang tak pernah mengerti makna di balik semua tragedi yang menimpaku. Kesedihan yang tiada berujung, dan penantian yang tak pernah usai. Tuhanku kalau saja aku dapat mengatakan kata seandainya aku..seandainya dulu..jika kemarin aku..kalau aku begini..kalau aku begitu atau kata-kata penyesalan lainnya, mungkin aku sudah mengeluh setiap kali badai yang tak jua berlalu itu menerkam kehidupanku. Kalaulah kata-kata itu boleh aku ucapkan, maka aku adalah orang yang melawan takdirMu. Sepi selalu hadir dalm hidupku, aku yang tak pernah tau arah hidupku. Bahkan aku yang tak bisa membuka mulutku untuk berbicara kecuali jika terpaksa aku harus mengatakan sesuatu, karena trauma itu masih melek

Belajar Menulis Naskah Drama

Pembelajaran Menulis Naskah Drama oleh Halimah Hamalik (2001:57) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui definisi tersebut kita dapat memberikan batasan pembelajaran menulis naskah drama sebagai proses belajar menulis naskah drama yang didukung oleh serangkaian komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis naskah drama. Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak pelaku melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Drama sering disebut dengan teater, yaitu sandiwara yang dipentaskan sebagai ekspresi rasa keindahan atau seni. Sebagai karya seni, drama perlu diapresiasi. Salah satu cara apresiasi drama ialah dengan menemukan unsur-unsur drama. Salah satu unsur tersebut ialah tokoh. Mulyana (1998) mejabarkan struktur drama sebagai berikut. a. Alur dan p

Naskah lakon waktu IAC 2012

SENJA DI UFUK BARAT Babak I Setting – Tepi pantai yang penuhi batu karang dan nyiur , di Pantai Karang Hawu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Terdapat sebuah karang yang besar tepat di sisi lautan yang biru dan ombak yang beradu membasahi butiran pasir yang putih. Tepat di bawah pohon Casuarina equisetifolia ( cemara laut ) terdapat sebuah kursi taman yang terbuat dari kayu sengon berwarna coklat yang terletak menghadap ke laut. Hari itu kira-kira pukul 15.00 WIB, panas matahari di awal tahun 2005 masih sangat terasa, dan sinar matahari masih tampak menyilaukan mata. Ananda, seorang gadis cantik berusia 18 tahun sedang duduk termenung di kursi yang berada tepat di bawah pohon cemara laut, dengan sabar ia menunggu seseorang yang sangat berarti untuk dirinya. Ananda           : Kenapa dia tak kunjung datang? Saya telah 2 jam duduk di sini, tapi tak juga ada tanda-tanda kehadirannya. Angiiiiiiiiiiiiiiiiin dimana dia? Hanya semilir angin yang menjawab pertanyaannya, Lal