Serpihan di Atas Langit
Temaram cahaya bintang selepas senja, mengiringi dedaunan yang kian menjadi arang. Tak setetespun air turun dari langit melepas dahagaku, menyembuhkan sesakku dan mendinginkan hatiku yang kian lama kian terbakar oleh nyala kegelisahan. Gelisah yang tak tau dari mana datangnya seakan menghantui aku, aku yang tak pernah mengerti makna di balik semua tragedi yang menimpaku. Kesedihan yang tiada berujung, dan penantian yang tak pernah usai. Tuhanku kalau saja aku dapat mengatakan kata seandainya aku..seandainya dulu..jika kemarin aku..kalau aku begini..kalau aku begitu atau kata-kata penyesalan lainnya, mungkin aku sudah mengeluh setiap kali badai yang tak jua berlalu itu menerkam kehidupanku. Kalaulah kata-kata itu boleh aku ucapkan, maka aku adalah orang yang melawan takdirMu. Sepi selalu hadir dalm hidupku, aku yang tak pernah tau arah hidupku. Bahkan aku yang tak bisa membuka mulutku untuk berbicara kecuali jika terpaksa aku harus mengatakan sesuatu, karena trauma itu masih melek